Judul : PROSES TERBENTUKNYA JANIN
link : PROSES TERBENTUKNYA JANIN
PROSES TERBENTUKNYA JANIN
PROSES
TERBENTUKNYA JANIN
Proses
kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma.
Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3cc sperma dikeluarkan dari organ
reproduksi pria yang kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke
organ genetalia interna wanita, sperma akan menghadapi beberapa rintangan
antara lain : lendir vagina yang bersifat asam, lendir serviks yang kental,
panjangnya uterus, serta silia yang ada di tuba fallopi. Untuk bisa menghadapi
rintangan tersebut, maka sperma harus mempunyai akrosom dan melewati proses
kapasitasi. Sedangkan, ovum akan dikeluarkan dari ovarium sebanyak satu setiap
satu bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju ke tuba fallopi. Tempat
bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah daerah ampula tuba. Sebelum
keduanya bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu sebagai berikut :
1. Tahap penembusan korona radiata.
Dari 200-300 juta hanya 300-500 juta
hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus korona radiata
karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida.
Zona pellusida adalah sebuah perisai
glokoprotein disekeliling ovum yang mempermudah dan mempertahankan pengikat
sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel
di zona pellusida, tetapi hanya satu yang terlihat mempu menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membrane sel plasma.
Setelah menyatu maka akan dihasilkan
zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk
jenis kelamin baru (XX untuk perempuan dan XY untuk laki-laki).
A. PEMBELAHAN
Setelah
itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel, 8 sel sampai
dengan 16 sel di sebut dengan Blastomer
(3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel
tersebut akan membelah membentuk buah arbei dari 16 sel di sebut Morula (4 hari). Saat morula memasuki
rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang antar
sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan
akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga di sebut Blastokista (4 ½
-5 hari). Sel yang bagian dalam disebut embrioblas dan sel yang diluar disebut
trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa memasuki
dinding rahim (endometrium) dan siap berimplantasi (5 1/2 -6 hari)
dalam bentuk Blastokista tingkat lanjut.
B. NIDASI/IMPLANTASI
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada
stadium blastokista) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanaya
terjadi pada pars superior korpus uteri
bagian anterior atau posterior.
Pada saat implantasi, selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekreotik
(2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi
menjadi berkelok-kelok.
Proses Nidasi : Blastokista tingkat
lanjut di selubungi oleh suatu simpai di sebut trofoblast yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika
blastokista mencapai rongga rahim , jaringan endometrium berada dalam masa
sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel disebut dengan
desidua yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen, serta mudah
dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam
(inner-cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil
yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya, terkadang saat nidasi
terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (Tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau
belakang rahim/korpus dekat fundus uteri.
1. Masa
pre-embrionik
Berlangsung selama 2 minggu setelah
terjadinya fertiliasasi. Terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi.
Kemudian bagian inner-cell mass akan membentuk 3 lapisan Ektoderm, melapisi
cavitas amniotica, merupakan lapisan sel tunggal yang bertanggung jawab atas
pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan syaraf, alat indera, kelenjar ludah,
cavitas nasi, bagian bawah kanalis analis, traktus genitalis, dan glandula
mamae; Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus
digestivus, hepar, pancreas, laring, trakea, paru, vesika urinaria, dan uretra;
serta Mesoderm, lapisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal dari
inner-cell mass, terletak di sekitar cakram embrio, menghasilkan system
sirkulasi dan limfatik, tulang, otot, ginjal, ureter, organ genetalia, dan
jaringan subkutan.
2. Masa embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem
utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk rudimenter (mengecil, menciut, dan
akhirnya menghilang). Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Sering
kali disebut masa organogenesis atau masa pembentukan organ. Sebagai akibat
pembentukan organ, maka cirri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
a. Lapisan mudigah ectoderm berfungsi
membentuk organ dan struktur tubuh yang memelihara hubungan dengan dunia luar
yaitu susunan saraf pusat, system saraf tepi, epitel sensorik telinga, hidung
dan mata, kulit, termasuk rambut dan kuku, kelnjar hipofisis, kelenjar mamae,
kelenjar keringat, dan email gigi.
b. Lapisan mesoderm, terutama mesoderm para
aksial yang membentuk somity di mana somit tersebut membentuk miotom (jaringan
otot), sklerotom (tulang rawan dan hidung), dan dermatotom (jaringan subkutan
kulit). Mesoderm juga membentuk system pembuluh yaitu jantung, pembuluh nadi,
pembuluh balik, pembuluh getah bening, serta semua sel darah dan sel getah
bening. Selain itu, juga membentuk system kemih-kelamin;ginjal, gonad dan
saluran-saluranya (tetapi tidak termasuk kandung kemih), juga membentuk limpa
dan korteks adrenal.
c. Lapisan
endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernafasan,
kandung kemih, membentuk parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati dan
kelenjar pancreas, serta kavum timpani dan tuba eustachius.
3. Masa Fetal
Berlangsung setelah minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir.
Berikut perkembangan yang terjadi tiap bulan.
Minggu ke-12 Panjang
tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram; sirkulasi fetal telah berfungsi secara
penuh; traktus renalis mulai berfungsi; terdapat reflex menghisap dan menelan;
genetalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis kelaminya.
Minggu ke-16 Panjang
badan kira-kira 16 cm, berat 100 gr, kulit sangat tembus pandang/transparan
sehingga vasa darah terlihat; deposit lemak subkutan terjadi; rambut mulai
tumbuh pada kepala, lanugo mulai tumbuh pada tubuh.
Minggu ke-20 Kepala
sekarang tegak dan merupakan separuh panjang badan; gambaran wajah telah nyata
dengan telinga yang terletak pada tempatnya yang normal; kelopak mata
(palpebra), alis mata, dan kuku telah tumbuh sempurna; skeleton terlihat pada
pemeriksaan sinar-X; kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa oleh ibu
setelah kehamilan minggu ke-18; traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak
7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
Minggu ke-24 Kulit
sangat berkeriput karena terlalu sedikit lemak subkutan; lanugo menjadi lebih
gelap dan vernix kaseosa meningkat. Dari minggu ke-24 dan seterusnya, fetus
akan menyepak dalam merespon rangsangan (stimulus), misalnya bising yang keras
dari luar. Bayi Nampak tenang apabila ibu mendengarkan music yang tenang dan
merdu.
Minggu ke 28 Mata
terbuka, alis mata, dan bulu mata telah berkembang dengan baik; rambut menutupi
kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutan kulit
berkurang, Testis mengalami penurunan, dari abdomen ke skrotum pada minggu
ke-28. Fetus yang lahir pada akhir masa ini masih mempunyai angka kematian
(mortalitas) yang tinggi karena gangguan respirasi (pernafasan).
Minggu ke-32 Lanugo
mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena lemak disimpan, testis terus
turun.
Minggu ke-36 Lanugo
sebagian besar telah terkelupas, tetapi kulit masih tertutup verniks kaseosa;
testis fetus laki-laki terdapat di dalam skrotum pada minggu ke-36; ovarium
perempuan masih berada di sekitar kavitas pelvis; kuku jari tangan dan kaki
mencapai ujung jari, Umbilikus sekarang terletak lebih di pusat abdomen.
Minggu ke-40 Penulangan
(osifiksi) tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini merupakan
keuntungan dan memudahkan lewatnya fetus melalui jalan lahir; sekarang terdapat
cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan tambahan berat badan hampir
1 kg pada minggu tersebut.
Saat lahir Kebanyakan
ssitem pada bayi masih imatur, tetapi :
1) fetus mampu bergerak,
2) fetus dapat bernafas dan menangkis kuat,
3) fetus ingin minum ASI,
4) dalam gerakanya pada saat lahir, fetus
mengeluarkan urine dan mekonium,
5) fetus memperlihatkan respons terhadap
rangsang (stimulus) cahaya, suara, dan rabaan.
Nama
Kelompok : Sinta Dewi Fortuna (01415010)
Ulfi Nur Dewi (01415011)